banner 728x250
NTB  

Proyek Jalan Rp6,4 Miliar Disorot, Kadis PU Lombok Barat Tegaskan Tak Ada Toleransi untuk Material Tak Sesuai

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lombok Barat, Ahad Legiarto. (Foto: Istimewa)
banner 120x600
banner 468x60

Lombok Barat — Sorotan terhadap proyek perbaikan jalan di Desa Terong Tawah, Kecamatan Labuapi, akhirnya mendapat tanggapan langsung dari Dinas PUPR Lombok Barat. Proyek senilai Rp6,4 miliar ini sempat dikeluhkan warga karena diduga menggunakan material tidak sesuai spesifikasi dan menimbulkan debu berlebih selama proses pengerjaan.

Tokoh masyarakat setempat, H. Tohri, mempertanyakan kualitas pekerjaan, terutama timbunan di belakang saluran U-ditch yang menurutnya tidak menggunakan material yang layak. Kondisi jalan yang berdebu pun disebut sangat mengganggu aktivitas warga sekitar.

banner 325x300

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas PUPR Lombok Barat, Ahad Legiarto, buka suara. Ia menjelaskan bahwa penggunaan material dari bekas galian merupakan bagian dari prosedur teknis untuk menutup kembali area penggalian saluran yang memang dibuat lebih lebar dari ukuran U-ditch agar pemasangan berjalan optimal.

“Tanah hasil galian yang tercampur lumpur kami buang, namun yang masih bagus kami gunakan kembali untuk menutup bekas galian, lalu dipadatkan. Ini adalah proses standar, dan perlu diketahui bahwa pengembalian kondisi ke semula bukan bagian dari item pembayaran, tetapi tetap jadi kewajiban penyedia,” tegas Ahad.

Terkait keluhan debu yang muncul dari proses pengerjaan, pihak kontraktor telah diminta untuk melakukan penyiraman rutin di lapangan. Ahad juga memastikan, bila ditemukan pelanggaran terhadap penggunaan material dalam item pekerjaan yang dibayar negara, kontraktor wajib melakukan perbaikan tanpa kompromi.

“Kami tidak main-main dengan mutu pekerjaan. Kalau terbukti tidak sesuai spesifikasi, harus dibongkar dan diperbaiki. Kami juga selalu terbuka terhadap aduan masyarakat,” tambahnya.

Ia menekankan bahwa pelaksanaan proyek dilakukan secara transparan dan dapat diawasi langsung oleh masyarakat, termasuk melalui koordinasi rutin dengan pihak desa.

“Kami libatkan desa sejak awal. Semua proses bisa dipantau. Ini uang rakyat, dan tanggung jawab kami untuk mengawal kualitasnya,” tandasnya.

Ahad pun mengajak semua pihak untuk memberi dukungan positif agar proyek yang telah lama dinanti masyarakat ini bisa diselesaikan tepat waktu dengan hasil yang berkualitas.

banner 325x300