Taliwang – Kepedulian terhadap lingkungan hidup kembali digaungkan oleh sekelompok anak muda di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Forum Muda-Mudi Desa Banjar, bersama elemen masyarakat, menginisiasi gerakan penyadaran lingkungan dengan fokus utama pada pelestarian sungai sebagai sumber kehidupan.
Pada Sabtu, 5 Juli 2025, mereka mengajak seluruh warga KSB untuk bersama-sama menjaga kebersihan sungai dan menghentikan praktik pencemaran yang makin mengancam kelangsungan ekosistem air. Ketua Forum Muda-Mudi Desa Banjar menekankan bahwa sungai bukan hanya jalur air, tetapi juga nadi kehidupan yang menopang keberlanjutan pembangunan daerah.
“Kesadaran kolektif adalah kunci. Sungai kita harus dijaga bersama, tidak hanya oleh segelintir pihak. Semua lapisan masyarakat harus terlibat dari aparat desa, pelajar, hingga komunitas pemuda,” tegasnya.
Gerakan ini tak sekadar ajakan kosong. Kolaborasi dengan komunitas lingkungan seperti Sahabat Bumi menjadikan inisiatif ini berbasis aksi nyata. Direktur Sahabat Bumi, Musmulyadi Yowry, menyampaikan keprihatinan atas menurunnya keterlibatan pemuda dalam isu lingkungan, khususnya soal sungai yang semakin terancam pencemaran.
“Kalau lingkungan rusak di desa sendiri, siapa lagi yang akan bertindak jika bukan pemudanya? Mereka seharusnya jadi pelopor, bukan sekadar pengamat,” ungkap Musmulyadi.
Lebih lanjut, ia berharap agenda-agenda ke depan tidak hanya bersifat simbolis, melainkan juga menyentuh akar persoalan dengan solusi konkret seperti pengawasan lingkungan, penguatan kapasitas generasi muda, hingga kampanye berbasis literasi pembangunan.
“Penting untuk menyambungkan gerakan lingkungan dengan kualitas manusia. Kita harus mulai bicara soal indeks pembangunan manusia, bukan cuma soal bersih-bersih sungai,” tambahnya.
Forum Muda-Mudi Desa Banjar menegaskan bahwa gerakan ini bukan akhir, melainkan awal dari konsolidasi kesadaran lingkungan. Mereka mengundang seluruh pihak, dari pemerintah hingga komunitas lokal, untuk bahu-membahu mewujudkan KSB yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.