banner 728x250
NTB  

Dapur Gizi di Lombok Barat Mati Total! Kepala SPPG dan Yayasan Saling Bongkar Alasan

Kepala SPPG Montong Are 2 dan Ketua Yayasan Agniya saat peresmian dapur layanan gizi program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Montong Are. (Foto: Istimewa)
banner 120x600
banner 468x60

Lombok Barat – Di sebuah dapur gizi di kawasan Montong Are, panci-panci besar kini terdiam. Kompor yang biasanya menyala sejak pagi untuk menyiapkan makanan bergizi bagi anak-anak penerima manfaat program MBG, mendadak dingin.

Tak ada aroma nasi hangat, tak ada hiruk pikuk petugas dapur. Semua berhenti begitu saja.

banner 325x300

Menurut Kepala SPPG Montong Are 2, Lalu Den Nune Ali, anggaran dari pusat belum turun.
“Anggaran belum turun, jadi tidak ada dana untuk beroperasi. Orang pusat sudah tahu,” katanya singkat saat dihubungi wartawan.

Namun di sisi lain, Yayasan Agniya Pagutan Timur selaku mitra pelaksana punya cerita berbeda jauh lebih tajam dan mencurigakan.

Saldo Masih Ratusan Juta, Jadi Alasan Apa Lagi?

Ketua Yayasan Agniya, Hariyanto, M.H., menyebut tidak ada alasan keuangan yang sah di balik penutupan itu.

“Saldo virtual account SPPG Montong Are 2 masih sekitar Rp297 juta. Jadi bagaimana bisa dikatakan tidak ada dana?” ujarnya.

Ia bahkan menegaskan, surat edaran penutupan yang dikirim lewat WhatsApp tidak menyebut alasan keuangan sama sekali.

“Yang disebut hanya alasan administrasi. Tapi di lapangan, operasional dihentikan. Ini membingungkan dan tidak sesuai mekanisme,” katanya.

Dapur Gizi yang Kehilangan Kepercayaan

Menurut Hariyanto, peristiwa ini hanyalah puncak dari serangkaian persoalan di SPPG Montong Are 2.
Yayasan Agniya mencatat adanya penggunaan bahan makanan sisa dua hari sebelumnya, yang hasil uji laboratoriumnya mengandung bakteri, serta perilaku tidak profesional di lingkungan kerja.

banner 325x300