Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto mengatakan kemacetan terjadi lantaran ribuan penonton yang pulang secara bersamaan.
“Memang beberapa hal yang menyebabkan penumpukan adalah penonton MotoGP yang pulang dalam waktu bersamaan. Bus yang akan menjemput penonton ini terjebak macet, tidak bisa bergerak,” kata dia.
Artanto menyebut pihaknya berupaya menenangkan warga yang mulai emosi, meminta mereka untuk tetap tenang. Selain menggunakan bus, polisi akhirnya menurunkan sejumlah bus dan truk polisi untuk mengangkut penumpang yang terlantar.
Menurut Artanto salah satu penyebab kemacetan adalah diizinkanya warga yang tak memiliki tiket untuk menonton MotoGP Mandalika secara gratis di Bukit Seger, Kuta Lombok Tengah. Padahal, kata dia, dikonsep awal disepakati bahwa Bukit Seger tidak dijadikan tempat menonton gratis.
“Ternyata di detik terakhir dijadikan lokasi kegiatan, akhirnya membuat konsep kegiatan menjadi terganggu atau agak terganggu,” kata Artanto.
Penonton yang masih terlantar di manapun akan terus dijemput dan diantar hingga ke lokasi parkir. Masalahnya adalah Bus-bus pengantar penumpang dari eks Embarkasi Haji Bandara Internasional Lombok menuju ke Pelabuhan dan Mataram, belum ada kepastian.
Sehingga membuat penonton MotoGP Indonesia harus menunggu. Ada sebagian penonton yang memilih jasa ojek untuk kembali ke penginapan atau ke rumah mereka.(*)