Lombok Barat – Di tengah guyuran hujan yang kerap membasahi wilayah Lombok Barat, denyut kerja di proyek pembangunan Alun-Alun Kabupaten Lombok Barat terus berlanjut. Di kawasan jantung kota Gerung itu, rangka dan struktur baru mulai menampakkan wujud pertanda lahirnya ruang publik modern yang akan menjadi kebanggaan baru masyarakat Lombok Barat.
Menurut laporan terakhir dari konsultan pengawas, progres pembangunan fisik telah mencapai sekitar 60 persen. Capaian itu menjadi indikator kuat bahwa proyek strategis ini berjalan sesuai rencana, meskipun sejumlah pekerjaan non fisik seperti pemasangan ornamen dan penataan taman masih menunggu giliran.
Direktur PT Sutmarindo Jaya Mandiri, Muhammad Ikbal, menyebutkan bahwa pihaknya terus mengebut pekerjaan di lapangan dengan tetap menjaga kualitas konstruksi. Namun, faktor cuaca menjadi tantangan tersendiri.
“Dalam beberapa hari terakhir, intensitas hujan cukup tinggi. Kami terpaksa menghentikan pekerjaan pengecoran saat hujan deras, karena tidak ingin kualitasnya terganggu,” ujar Ikbal di sela-sela peninjauan proyek, Rabu (12/11/2025).
Ia menegaskan, standar mutu menjadi prioritas utama. Saat hujan hanya berupa gerimis, pekerjaan masih bisa dilanjutkan dengan menyesuaikan kadar air pada campuran beton sesuai rekomendasi konsultan teknis. “Kami tidak ingin karena kejar target, hasilnya jadi asal-asalan. Ini proyek kebanggaan masyarakat Lombok Barat, jadi kualitasnya harus terbaik,” tambahnya.
Proyek yang dikerjakan dengan masa kontrak hingga 29 Desember 2025 ini ditargetkan rampung sebelum tahun berganti. Ikbal optimistis seluruh pekerjaan utama bisa diselesaikan tepat waktu, bahkan dengan menambah jam kerja jika diperlukan.
“Kami sudah menyiapkan langkah percepatan. Kalau pun terjadi keterlambatan, kami siap menanggung konsekuensinya sesuai aturan,” tegasnya.
Sejumlah item pekerjaan kini tengah diselesaikan, mulai dari pemasangan struktur utama, pembangunan rangka ornamen kelopak simbol estetika khas Lombok Barat hingga penataan area pandang ke arah barat yang akan menjadi titik fokus utama kegiatan masyarakat.
Alun-alun ini tidak hanya dibangun sebagai ruang terbuka hijau, tetapi juga sebagai simbol wajah baru kota Gerung. Desainnya memadukan unsur modern dan lokal, di mana konsep ramah lingkungan dan kearifan budaya daerah menyatu dalam harmoni.
“Kami ingin alun-alun ini menjadi ruang yang hidup tempat orang berolahraga, bersantai, bahkan mengekspresikan seni dan budaya. Semua kalangan bisa menikmati,” tutup Ikbal dengan optimistis.
Bila rampung, Alun-Alun Lombok Barat diproyeksikan menjadi ikon kota baru bukan hanya menambah estetika tata kota, tetapi juga menjadi magnet sosial dan ekonomi yang memperkuat identitas Gerung sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan Lombok Barat.
