Mataram – Di tengah genangan banjir yang melumpuhkan sebagian wilayah Kota Mataram, satu hal yang membuat masyarakat bernapas lega adalah cepatnya pemulihan layanan listrik. Namun lebih dari itu, perhatian langsung dari pucuk pimpinan PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB), Sri Heny Purwanti, menjadi simbol nyata bahwa PLN bukan sekadar operator kelistrikan, tetapi juga mitra kemanusiaan.
Senin pagi (7/7), sehari setelah hujan deras merendam kawasan Cakranegara, Kekalik, dan Sekarbela, Sri Heny mendatangi langsung lokasi terdampak. Ia memastikan bahwa seluruh sistem kelistrikan yang sempat terganggu kini telah berfungsi 100 persen, berkat gerak cepat 45 petugas dari UP3 Mataram.
Mereka bekerja tanpa henti sejak Minggu sore, menelusuri titik-titik rawan, memastikan semua instalasi aman sebelum mengalirkan kembali daya ke rumah-rumah warga. Pada pukul 14.40 WITA, semua gardu berhasil dinormalkan.
Namun kunjungan GM PLN tidak berhenti di urusan teknis. Melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN NTB, bantuan logistik diberikan kepada warga yang terdampak. Di sela tangis haru, Wandi Purnomo, warga Sandubaya, menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan bantuan nyata dari PLN.
“Di saat kami bingung mau bagaimana, PLN datang tidak hanya bawa listrik, tapi juga bantuan dan perhatian. Kami merasa tidak sendirian,” ucapnya.
Bagi Sri Heny, kehadiran PLN saat bencana bukanlah pilihan, melainkan kewajiban. “Kami datang karena kami bagian dari masyarakat NTB. Kami tidak hanya ingin menerangi rumah, tetapi juga menyinari harapan saat keadaan sulit,” ujarnya.
PLN juga terus mengedukasi masyarakat untuk menghindari risiko kelistrikan saat banjir. Masyarakat diminta segera melapor melalui aplikasi PLN Mobile jika melihat potensi bahaya.
Menutup kunjungannya, Sri Heny mengajak masyarakat tetap bersinergi dan waspada. “Kami akan terus siaga. Tapi sinergi dengan masyarakat adalah kunci. Bersama kita kuat, bersama kita pulih,” tutupnya.
