Lombok Barat – Di tengah ambisi besar membangun ekonomi dari akar rumput, Presiden RI Prabowo Subianto meluncurkan program masif bertajuk Koperasi Merah Putih yang menyasar 80.000 desa dan kelurahan se-Indonesia. Kegiatan peluncuran ini digelar serentak secara daring dari Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7), dan menjadi tonggak baru dalam sejarah pemberdayaan ekonomi desa.
Di Nusa Tenggara Barat, peluncuran berlangsung meriah dan khidmat di dua titik utama: Desa Kekeri di Lombok Barat dan Desa Bilelando di Praya, Lombok Tengah. Momentum nasional ini didukung penuh oleh PT PLN (Persero) yang mengambil peran krusial dalam memastikan kelancaran acara dengan menjaga keandalan pasokan listrik secara optimal.
PLN Unit Induk Wilayah NTB menurunkan 10 petugas siaga serta mengoperasikan perangkat cadangan berupa Uninterruptible Power Supply (UPS) berkapasitas 100 kVA di masing-masing lokasi. Langkah ini menjadi bentuk kesiapsiagaan PLN menghadapi kegiatan penting yang diikuti ribuan peserta daring di seluruh Indonesia.
“Keandalan listrik adalah kunci kenyamanan dan kesuksesan acara seperti ini. Kami tidak boleh lengah,” ujar Sri Heny Purwanti, General Manager PLN UIW NTB. Ia menegaskan bahwa PLN hadir bukan hanya sebagai penyedia daya, melainkan juga sebagai mitra strategis pembangunan nasional.
Monitoring sistem kelistrikan dilakukan secara real-time dari pusat kontrol untuk memastikan tidak terjadi gangguan sedikit pun. Upaya ini pun menuai pujian dari Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal. “Dukungan PLN luar biasa. Ini bentuk nyata sinergi yang kita butuhkan dalam pembangunan desa,” katanya.
Apresiasi juga datang dari Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTB, Ahmad Mashuri. Ia menyebut PLN sudah terlibat sejak tahap awal persiapan, memberikan pendampingan teknis yang sangat membantu. “PLN bukan hanya hadir, tapi aktif memastikan acara ini berjalan sempurna,” ujar Mashuri.
Peluncuran koperasi ini bukan sekadar seremoni. Di balik layar, ada kerja kolaboratif yang menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. PLN memastikan peran mereka melampaui kabel dan tiang mereka hadir sebagai fondasi energi untuk cita-cita Indonesia yang lebih merata dan mandiri dari desa.
