Ruteng – Upaya percepatan pembangunan infrastruktur di Nusa Tenggara Timur terus dilakukan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra). Salah satu proyek strategis yang kini memasuki tahap penting adalah pembangunan akses jalan menuju Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu Unit 5-6 Poco Leok.
Dalam rangka memastikan kelancaran proyek, PLN UIP Nusra bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Manggarai menggelar sosialisasi inventarisasi dan identifikasi pengadaan tanah di Desa Ponggeok dan Desa Wewo pada 19-20 Februari 2025. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh pemilik tanah dan masyarakat setempat yang memiliki lahan di sepanjang jalur akses baru sepanjang 8 kilometer.
Ketua Tim Pengadaan Tanah, Jermias Haning, menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tidak hanya berdampak pada pengembangan energi terbarukan, tetapi juga peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Pengadaan tanah ini dilakukan secara transparan dan adil, dengan kompensasi yang layak kepada pihak yang berhak. Proyek ini harus kita dukung bersama demi kemajuan daerah dan masa depan energi bersih di Indonesia,” ujar Jermias.
Antusiasme masyarakat terlihat dari keterlibatan mereka dalam diskusi yang berlangsung selama sosialisasi. Salah satu perwakilan warga Desa Wewo, Timoteus Mandar, menyampaikan dukungannya terhadap pembangunan akses jalan tersebut. Namun, ia juga mengusulkan agar proyek ini mempertimbangkan aspek drainase untuk menghindari potensi kerusakan jalan akibat aliran air.
“Kami mendukung sepenuhnya proyek ini. Tapi kami juga berharap PLN membangun saluran drainase agar jalan yang baru nanti bisa bertahan lama dan tidak mudah rusak,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, General Manager PLN UIP Nusra, Yasir, memastikan bahwa pembangunan jalan akan dilakukan sesuai standar nasional yang berlaku.
“Kami akan membangun jalan sesuai standar SNI, termasuk aspek drainase dan konstruksi yang berkualitas agar dapat bertahan lama dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tegas Yasir.
Dengan komitmen PLN dalam mempercepat proses pengadaan tanah ini, diharapkan pembayaran ganti rugi kepada pemilik lahan dapat diselesaikan pada Maret 2025. Kehadiran infrastruktur ini tidak hanya mendukung pengembangan PLTP Ulumbu, tetapi juga memperbaiki akses transportasi bagi masyarakat sekitar, membuka peluang ekonomi baru, serta mempercepat pembangunan daerah.
