Sumbawa – Ratusan wisatawan lokal dan mancanegara memadati pesisir Labuhan Jambu, Tarano, Sumbawa, pada Minggu, 21 September 2025, untuk menyaksikan langsung Festival Hiu Paus 2025. Event wisata bahari unggulan ini kembali menjadi sorotan, tak hanya karena atraksi seni dan interaksi wisatawan dengan hiu paus, tetapi juga berkat dukungan kelistrikan dari PLN yang memastikan pasokan energi berjalan tanpa hambatan.
Selama festival, kebutuhan listrik melonjak tajam. PLN UP3 Sumbawa mencatat beban puncak mencapai 21.000 VA, naik drastis dari kondisi normal 7.700 VA. Meski begitu, sistem kelistrikan tetap stabil karena PLN menyiapkan daya hingga 23.000 VA serta infrastruktur cadangan berupa genset 15.000 VA, UPS, dan ATS. Dua gardu distribusi di kawasan wisata juga telah lebih dulu dicek dan dipelihara.
“Keandalan listrik adalah kunci dari keberhasilan event. Semua persiapan kami lakukan sejak jauh hari, mulai dari sistem utama, cadangan, hingga menyiapkan tim teknis siaga,” kata Sri Heny Purwanti, General Manager PLN UIW NTB.
PLN menurunkan tim teknik ULP Empang yang berjaga dari pagi hingga pukul 12 malam, terbagi dalam tiga shift. Dukungan armada mobil siaga, patroli mobile, dan posko lapangan membuat pelayanan semakin tanggap. Posko ini bahkan menjadi pusat respon cepat jika terjadi gangguan, sehingga tidak ada momen festival yang terganggu masalah listrik.
Festival Hiu Paus 2025 disebut-sebut menjadi salah satu langkah penting menuju pengakuan Labuhan Jambu sebagai destinasi wisata kelas dunia. Dukungan PLN, lanjut Sri Heny, sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor pariwisata yang ramah, nyaman, dan berkelanjutan.
Dengan suksesnya kelistrikan di Festival Hiu Paus, PLN kembali menunjukkan peran pentingnya sebagai penopang pertumbuhan ekonomi daerah. Sinergi antara energi, masyarakat, dan pariwisata diyakini akan membawa NTB semakin diperhitungkan di kancah global.
