Mataram – Harapan ribuan keluarga kurang mampu di Nusa Tenggara Barat untuk merasakan terang di rumah mereka kian dekat. PT PLN (Persero) UIW NTB memulai pelaksanaan Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) 2025 dengan menggelar apel pasukan dan peralatan yang diikuti seluruh unit pelaksana di Mataram, Selaparang, Sumbawa hingga Bima.
Bagi rumah-rumah yang selama ini gelap di malam hari atau bergantung pada jaringan listrik sementara, BPBL menjadi jawaban dari penantian panjang. Melalui program kolaborasi pemerintah dan PLN ini, sebanyak 12.000 rumah tangga tidak mampu di NTB akan mendapatkan sambungan listrik lengkap, mulai dari instalasi rumah, pemeriksaan keselamatan, penyambungan ke jaringan PLN, hingga token perdana.
General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti, menyampaikan bahwa BPBL adalah upaya menghadirkan keadilan energi sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga. “Listrik menggerakkan ekonomi rumah tangga. Dari UMKM rumahan, kegiatan belajar anak, hingga aktivitas keluarga sehari-hari. Hadirnya listrik bukan sekadar fasilitas, tapi ruang untuk maju,” ujarnya.
Tahap pertama program ini menargetkan 5.475 sambungan selesai pada pertengahan November 2025. Pengawasan lapangan dilakukan secara harian untuk memastikan setiap titik pekerjaan sesuai standar mutu dan timeline nasional hingga 31 Desember 2025.
Keselamatan kerja menjadi prioritas utama. Dengan risiko pekerjaan instalasi yang tinggi, PLN mewajibkan semua petugas menjalankan SOP ketat, menggunakan APD lengkap, dan memastikan kelayakan peralatan sebelum bekerja. Komitmen Zero Accident kembali ditegaskan sebagai standar wajib.
Apel ini juga menjadi momentum konsolidasi antara PLN dan 18 mitra pelaksana yang akan mengerjakan pemasangan di seluruh kabupaten/kota. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat kualitas pelaksanaan di lapangan agar manfaat listrik dapat diterima dengan aman dan optimal.
Dengan bergeraknya program ini, PLN berharap ribuan rumah tangga dapat menikmati hidup yang lebih terang, produktif, dan sejahtera. Program BPBL menjadi wujud nyata bahwa energi adalah hak semua warga negara, termasuk mereka yang selama ini berada di daerah terpencil.
