Lombok Tengah – Gelaran MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, kembali menjanjikan atraksi balap kelas dunia dengan lintasan menantang dan panorama pantai yang memukau. Namun, di balik sorotan kamera internasional, masih ada persoalan lama yang membayangi: pembayaran tanah warga eks kawasan Mandalika yang tak kunjung rampung.
Zabur, salah satu perwakilan masyarakat, menuturkan bahwa warga sebenarnya berulang kali melakukan pertemuan dengan pejabat daerah untuk menagih janji pembayaran, namun hingga kini belum ada kepastian.
“Setiap hearing selalu ada janji, tapi tidak pernah ada realisasi. Kami tetap menahan diri, tidak melakukan aksi anarkis atau memboikot, karena kami sadar dampaknya akan merugikan masyarakat sendiri,” katanya.
Menurut Zabur, semangat warga untuk menjaga stabilitas Kamtibmas bukan berarti melupakan hak mereka. Ia menegaskan bahwa pemerintah harus menunjukkan keseriusan dengan menuntaskan persoalan ini sebelum MotoGP berlangsung.
“MotoGP membawa peluang besar bagi NTB. Tapi keadilan untuk warga juga harus hadir. Jangan sampai masalah ini menodai citra Indonesia di mata dunia,” tegasnya.
MotoGP Mandalika telah menjadi magnet wisata dan ekonomi sejak pertama kali digelar. Namun, tanpa penyelesaian masalah lahan, event ini akan selalu dibayang-bayangi ketidakpuasan warga.