Lombok Tengah – Di tengah hiruk pikuk ribuan pelari yang menyemarakkan Pocari Sweat Run Mandalika 2025, ada satu faktor yang kerap luput dari perhatian publik: keandalan pasokan listrik. Tanpa listrik yang stabil, acara sebesar ini bisa saja terganggu. Namun, PT PLN (Persero) UIW NTB memastikan semuanya berjalan lancar.
Selama tiga hari siaga, PLN mengerahkan 35 personel teknis, 5 unit kendaraan operasional, 5 unit genset mobile, dan 1 UPS mobile untuk mendukung jalannya acara. Delapan titik prioritas di kawasan Mandalika dipantau ketat, mulai dari area start-finish, panggung hiburan, hingga lokasi pendukung lainnya.
“Komitmen PLN adalah menghadirkan listrik andal untuk mendukung kegiatan yang berdampak besar bagi NTB. Kami tidak hanya memastikan sistem tetap stabil, tetapi juga siap memberikan solusi cepat jika ada gangguan,” kata Sri Heny Purwanti, General Manager PLN UIW NTB.
Hasilnya, kondisi sistem listrik Lombok tetap normal. Dengan beban puncak 344,63 MW dan cadangan operasi 32,79 MW, seluruh rangkaian lomba kategori 4,3K, 10K, Half Marathon, hingga Full Marathon berlangsung tanpa hambatan.
Acara ini resmi dibuka oleh Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, yang menekankan pentingnya sport tourism sebagai motor penggerak ekonomi daerah. Kehadiran sekitar 9.000 pelari dari berbagai daerah turut menghidupkan Mandalika, sekaligus memperkenalkan keindahan Lombok kepada lebih banyak wisatawan.
Selain olahraga, peserta juga disuguhi sentuhan budaya lokal. Komunitas masyarakat Lombok ikut menyemarakkan suasana, membuat event ini tidak hanya soal berlari, tetapi juga merasakan kekayaan tradisi daerah.
“Energi positif di Mandalika luar biasa. Saya merasa seperti berlari sambil menikmati festival budaya,” ungkap Dhany, peserta dari Surabaya.
Keberhasilan PLN menjaga listrik selama event ini menjadi bukti nyata bahwa Mandalika siap menjadi tuan rumah berbagai ajang internasional dengan dukungan infrastruktur kelistrikan yang handal.
