banner 728x250
Ekobis  

PLN Dorong Revolusi Pertanian Digital, Electrifying Agriculture Raih Kepercayaan 53.539 Pelanggan Baru di 2024

Sejumlah peserta menanam bibit pohon di Desa Noimbila, Kecamatan Mollo Selatan, sebagai bagian dari aksi rehabilitasi lingkungan yang melibatkan PLN UIP Nusra dan UPT KPH TTS. (Foto: Dok. PLN)
banner 120x600
banner 468x60

Jakarta – Revolusi pertanian berbasis digital di Indonesia semakin dekat dengan hadirnya program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero). Sepanjang tahun 2024, program ini berhasil menarik 53.539 pelanggan baru, sehingga total pelanggan EA kini mencapai 300.535, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 246.996 pelanggan. Program ini menjadi salah satu motor penggerak modernisasi sektor agrikultur di Tanah Air.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa EA adalah wujud komitmen PLN dalam mendukung petani, nelayan, peternak, dan pekebun di seluruh Indonesia untuk mengadopsi teknologi berbasis listrik. Tujuannya tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memberikan dampak positif pada ekonomi nasional dan kehidupan masyarakat.

banner 325x300

“Kami tidak hanya menyediakan energi, tetapi juga memastikan bahwa energi tersebut menjadi katalisator bagi kesejahteraan masyarakat. Teknologi berbasis listrik yang kami tawarkan mampu menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan efisiensi dan hasil panen para petani,” ujar Darmawan.

Dengan total daya tersambung sebesar 4.203,36 MVA dan konsumsi listrik mencapai 6,17 TWh pada 2024, program EA PLN membuktikan efektivitasnya. Peningkatan ini diiringi pertumbuhan penjualan tenaga listrik sebesar 10,15% serta pendapatan PLN yang meningkat hingga 9,35% secara tahunan (Year on Year).

Komandan Satuan Tugas Pertahanan Pangan Kementerian Pertanian, Mayor Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani, menilai program ini memberikan dampak nyata terhadap ketahanan pangan. Penggunaan pompa listrik untuk irigasi dinilai lebih hemat dan efisien dibandingkan dengan pompa diesel yang berbahan bakar solar.

“Melalui suplai listrik andal dari PLN, petani bisa menekan biaya hingga ratusan ribu rupiah per musim tanam. Ini adalah langkah besar untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional,” ungkap Ahmad.

Keunggulan program EA juga dirasakan langsung oleh Kelompok Tani Mekar Sari di Ponorogo, Jawa Timur. Gatot, Ketua Kelompok Tani Mekar Sari, menyebutkan bahwa penggunaan pompa listrik telah membantu petani menghemat biaya operasional hingga 300%. Jika sebelumnya biaya operasional dengan pompa diesel mencapai Rp1,5 juta, kini hanya membutuhkan Rp500 ribu.

“Kami sangat terbantu dengan program ini. Selain hemat biaya, hasil panen kami juga meningkat pesat karena sistem irigasi yang lebih baik,” tutur Gatot.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Dydik Rudi Prasetya, menambahkan bahwa modernisasi irigasi melalui program EA memungkinkan indeks pertanaman (IP) padi di Ponorogo meningkat menjadi IP 200 hingga IP 400. Ia menyebutkan bahwa capaian ini merupakan salah satu tonggak keberhasilan program modernisasi agrikultur.

“Dengan pasokan listrik dari PLN, petani kini lebih percaya diri dalam meningkatkan produktivitas lahan. Ini adalah bukti nyata bahwa modernisasi teknologi menjadi kunci keberhasilan pertanian di era global,” jelas Dydik.

Program EA menjadi salah satu bukti bagaimana PLN turut berperan dalam mewujudkan visi pembangunan nasional yang berkelanjutan dan mendukung ketahanan pangan yang kuat. Melalui langkah ini, Indonesia semakin siap menuju era pertanian digital yang lebih maju dan mandiri.

banner 325x300