Mataram – Dua calon jamaah haji (CJH) dari kloter 5 terpaksa batal berangkat ke Tanah Suci karena salah satu dari mereka, seorang ibu, mengalami kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian khusus. Sang anak memutuskan untuk tidak ikut berangkat agar bisa merawat ibunya.
Pihak KKP Mataram yang disampaikan oleh Dr.Ferry Wardhana, mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil setelah mendapat rekomendasi dari tim medis.
“Ibu dari salah satu calon jamaah mengalami gangguan kesehatan serius. Atas dasar kemanusiaan dan kebutuhan untuk mendampingi, anaknya juga memutuskan untuk tidak berangkat,” jelas dr Ferry Wardhana, SpKP dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Lombok, NTB, Senin (18/5/2024).
Tim medis yang melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap seluruh calon jamaah haji menemukan bahwa ibu tersebut membutuhkan perawatan intensif.
“Kesehatan dan keselamatan jamaah menjadi prioritas kami. Setelah pemeriksaan mendalam, tim medis menyarankan agar beliau tidak berangkat tahun ini,” tambah dr Ferry.
Anak dari ibu tersebut merasa lebih baik mendampingi dan merawat ibunya selama proses pemulihan.
“Ini adalah keputusan yang sulit, namun sangat penting untuk memastikan ibu saya mendapatkan perawatan terbaik. Saya berharap bisa berangkat di kesempatan berikutnya bersama ibu dalam kondisi yang lebih baik,” ujarnya.
Keberangkatan kloter 5 yang terdiri dari 393 jamaah lainnya tetap berlangsung sesuai jadwal. Pihak PPHD telah memastikan bahwa semua persiapan telah dilakukan dengan baik dan seluruh jamaah lainnya dalam kondisi sehat.
“Kami berharap seluruh jamaah lainnya bisa melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan selamat. Tim kami juga siap memberikan dukungan penuh selama masa keberangkatan hingga kepulangan nanti,” tutup dr Ferry.
Pemerintah terus mengimbau para calon jamaah haji untuk menjaga kesehatan dan segera melaporkan setiap keluhan kesehatan yang mereka rasakan agar bisa segera ditangani oleh tim medis.
