Lombok Tengah – Ruang publik seharusnya menjadi tempat warga menyampaikan aspirasi dan wartawan melaporkan fakta. Namun, Rabu (15/10), basement Kantor Bupati Lombok Tengah justru berubah menjadi arena intimidasi. Wartawan gatrantb.com, Y. Surya Widi Alam, dipaksa, digeret, dan ditampar oleh oknum LSM hanya karena sebuah berita yang tak mereka sukai.
Insiden ini terjadi usai perayaan HUT Lombok Tengah. Dalam suasana yang seharusnya penuh euforia, aroma arogansi justru mengudara. “Saya digeret ke basement dan dipaksa hapus berita. Bahkan saya ditampar,” kata Widi.
Berita yang dimaksud hanyalah soal pembatalan aksi demo di PDAM Lombok Tengah. Tapi rupanya, bagi oknum LSM tersebut, keberatan disampaikan bukan lewat klarifikasi, melainkan gertakan dan tangan terbuka.
Polres Lombok Tengah telah menerima laporan tersebut. KBO Sat Reskrim, Ipda Samsul Hakim, mengakui laporan sudah masuk. Meski singkat, pernyataannya memberi sinyal bahwa insiden ini bukan isapan jempol.
Widi mengaku terguncang secara psikis dan berharap kasus ini menjadi pelajaran. “Jangan sampai ruang kerja jurnalistik dijadikan tempat ‘adu urat leher’,” ujarnya.
Basement Kantor Bupati Lombok Tengah kini menyimpan cerita kelam: bukan sekadar soal tamparan, tapi tamparan terhadap marwah kebebasan pers.