banner 728x250

PLN NTB Tingkatkan 87,41 Persen Pemakaian Biomassa di Tahun 2023 Guna Wujudkan Dekarbonisasi

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat berupaya mewujudkan dekarbonisasi sebagai salah satu bentuk komitmen pencapaian Net Zero Emission (NZE). (Foto: Istimewa)
banner 120x600
banner 468x60

“Saya menyampaikan terimakasih kepada PLN, yang telah bekerja keras untuk mewujudkan apa yang menjadi tujuan kita bersama. Tanpa kerja keras Bapak Ibu jajaran PLN semuanya, mustahil ini bisa kita capai, karena ini tidak mudah. Tapi kalau PLN hanya ingin pada posisi aman saja, untuk apa capek-capek memikirkan satu hal yang baru, satu hal yang tidak masuk akal barangkali, tetapi karena PLN sudah serius mendengarkan aspirasi masyarakat, pemerintah untuk kita menuju green energy yang kita cita-citakan ini”, tambahnya.

“Saya sekali lagi atas nama atas nama pemerintah Provinsi NTB, selaku Kadis ESDM Provinsi NTB, menyampaikan sekali lagi terima kasih yang sebesar-besarnya. Mudah-mudahan Bapak bersama jajaran diberikan kekuatan dan semangat untuk terus memperjuangkan ini yang pada akhirnya nanti kita bisa nikmati bersama, Net Zero Emission yang kita sama-sama perjuangkan ini”, tutup beliau.

banner 325x300

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Sudjarwo menyebutkan bahwa pemakaian Biomassa di Pulau Lombok pada tahun 2023 mencapai 8.581,14 Ton atau meningkat sebesar 103,20 persen sedangkan pemakaian Biomassa di Pulau Sumbawa mencapai 2.434,22 Ton atau meningkat sebesar 47,12 persen. Hal ini merupakan upaya dekarbonisasi menuju Net Zero Emission.

“Penggunaan Biomassa pada proses co-firing di PLTU di NTB cukup menggembirakan. Terbukti bahwa dengan pemakaian Biomassa sebesar 11.015,36 Ton selama tahun 2023, mampu menghasilkan listrik sebesar 8.267 MWh atau sebesar 128,77 persen, melampaui dari target yang diberikan PLN Pusat”, ujarnya.

“Produksi listrik dari proses co-firing Biomassa sendiri sebesar 7,21% dari produksi listrik energi baru terbarukan di provinsi NTB. Komposisi penghasil energi bersih terbesar memang masih dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) yakni sebesar 49,56 persen dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 43,24 persen. Meskipun lebih rendah daripada PLTS, namun penggunaan Biomassa ini mampu berfungsi sebagai base load sistem kelistrikan, yakni tidak terbatas waktu penggunaan selama sumber bahan bakunya tersedia. Hal ini berbeda dengan PLTS yang bersifat intermittent atau tergantung pada paparan sinar matahari”, imbuhnya.

“Untuk meningkatkan penggunaan Biomassa, PLN tentunya tidak bisa berjalan sendiri, kami membutuhkan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat. Terimakasih atas dukungan masyarakat NTB, bersama kita akan wujudkan Net Zero Emission untuk menghadirkan energi bersih yang berkelanjutan”, tutup Djarwo.

banner 325x300