Upaya lain yang perlu dilakukan adalah membangun sekaligus merawat jejaring baik di level nasional maupun internasional. Dia mencontohkan bagaimana Universitas Harvard di Amerika Serikat menjadi besar berkat peran alumninya yang berhasil mengumpulkan dana dan dikelola oleh ahli keuangan sehingga universitas tersebut semakin besar.
“Jangan punya ilmu tinggi tapi nggak bisa cari uang. Hanya bisa bikin proposal, gambar masjid rusak ada pembebasan lahan di sampingnya,” ucap Bang Zul.
Alumni pondok pesantren juga harus mampu membangun bisnis besar dan tentu harus kuat bahkan tahan banting. Untuk menjadi seperti itu membutuhkan tekad kuat serta komitmen. Bang Zul optimistis alumni Pondok Pesantren Nurul Hakim bisa mewujudkan hal itu.
Senada dengan Gubernur, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kementerian Agama Kantor Wilayah NTB untuk mengembangkan industri kopiah yang merupakan produk asli Kediri, Lombok Barat. Kopiah itu selanjutnya dipasarkan kepada santri pondok pesantren maupun madrasah tsanawiyah dan aliyah di NTB.
Mantan Ketua KPUD NTB itu mengatakan peran pondok pesantren dan tokoh agama sangat besar bagi masyarakat. Pihaknya juga mendorong penggunaan produk lokal terutama di bidang kuliner sehingga perekonomian masyarakat terus berkembang.
“Alumni Pondok Pesantren Nurul Hakim kami harapkan ikut menyosialisasikan program itu,” kata Fauzan Khalid, dihadapan Gubernur NTB Zulkieflimansyah.(*)