Salah satu permasalahan yang menjadi perhatian utama TQR Laskar Sasak adalah aksi arogansi debt collector yang sering menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Menurut Fihiruddin, banyak kasus di mana penagih utang bertindak sewenang-wenang tanpa mempertimbangkan kondisi sosial dan hukum yang berlaku.
Menjaga Kearifan Lokal dan Solidaritas
Selain aspek hukum dan keamanan, pembentukan TQR juga didasarkan pada nilai-nilai luhur kearifan lokal Sasak, seperti Saling Tunah, Saling Kengen, dan Saling Periri—konsep yang menekankan gotong royong, kepedulian, dan persaudaraan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Alhamdulillah, dengan semangat kebersamaan ini, kami berharap Team Quick Response dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga kepentingan sosial dan budaya masyarakat. Mari kita terus bersatu dan berkontribusi untuk kesejahteraan bersama,” pungkas Fihiruddin.
Pembentukan Team Quick Response ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, terutama masyarakat yang selama ini sering merasa kesulitan mendapatkan respons cepat terhadap berbagai permasalahan yang mereka hadapi. Dengan kehadiran tim ini, Laskar Sasak semakin memperkuat perannya sebagai organisasi masyarakat yang tanggap, peduli, dan selalu berpihak pada kepentingan rakyat.