Ia berharap kepada ketua PMI terpilih agar mampu menjaga Marwah PMI dan tetap totalitas dalam kerja-kerja kemanusiaan tanpa berfikir soal materi karena sejatinya PMI tempat pengabdian yang ikhlas, walaupun kata Djohan pemda membantu dana Hibah sesuai kemampuan daerah, namun demikian anggaran tersebut tidak sebanding dengan upaya yang dilakukan PMI dalam kebencanaan selama ini.
“Pada anggaran murni 2022 PMI tidak mendapat alokasi dana Hibah, namun saya berharap kawan-kawan tidak patah semangat, kita harus maklumi karena kondisi keuangan daerah saat ini sangat terbatas, keuangan APBD kita berkurang hingga Rp 400 miliar, namun tetap kita upayakan untuk dapat mengakses anggaran di APBD perubahan mendatang,”tuturnya.
Sementara itu, Ketua PMI Terpilih Fatmawati menyampaikan ucapan terimakasih atas amanah yang dimandatkan dalam memimpin organisasi kepalangmerahan tersebut. Ia mengakui amanah yang dibebankan di pundaknya itu tidak lah mudah.
Ia pun mengajak semua pengurus, relawan dan staf markas untuk bersinergi saling menguatkan dalam aktifitas kerja kemanusiaan di palang merah. Ia menuturkan selama proses perjalanan tanggap darurat bencana gempa lalu, relawan PMI hampir mencapai ratusan orang , namun dalam seiring waktu di perjalanan banyak relawan yang melepaskan pengabdian di PMI ketika anggaran kegiatan sudah tidak disupport PMI pusat juga federasi, itulah sebabnya Fatmawati mengatakan bahwa masih banyak PR PMI kedepannya baik yg terkait dengan pengkaderan, penanganan kebencanaan yang membutuhkan keikhlasan para relawan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan salah satunya dalam penanganan kekeringan, pendampingan kesehatan juga bencana alam banjir, serta longsor yang menjadi langganan di daerah.
“Oleh karena itu saya mengajak semua Relawan KLU untuk menunjukkan loyalitas tinggi dalam gerakan kemanusiaan ini, serta mampu menunjukkan profesionalisme dan kejujuran dalam kerja kemanusiaan, ” ungkapnya. (*)