Lombok Barat – Sebuah kebanggaan lahir dari balik tembok Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lombok Barat. Kerajinan cukli dan Batik Gembok karya warga binaan berhasil mencuri perhatian sekaligus pujian dari Bupati Lombok Barat, H. Lalu Ahmad Zaini, saat melakukan kunjungan pada Selasa (18/11). Kekhasan motif, detail pengerjaan, hingga sentuhan nilai budaya menjadi alasan utama orang nomor satu di Lombok Barat itu mengacungkan jempol.
Bupati Zaini menyebut, kualitas karya warga binaan kini tidak lagi sekadar hasil pelatihan rutin, melainkan telah tumbuh menjadi produk bernilai ekonomi yang mampu bersaing dengan UMKM lokal. “Ini bukan sekadar karya seni. Ini bukti bahwa pembinaan mampu menghadirkan harapan dan kesempatan baru bagi saudara-saudara kita di dalam Lapas,” ujarnya.
Ia juga menyoroti Cukli, kerajinan tradisional Lombok berbahan kayu berhiaskan serpihan kerang, serta Batik Gembok bermotif Mandalika khas Lapas Lobar. Menurutnya, kedua produk itu bukan hanya indah dipandang, tetapi mengandung pesan filosofis kuat tentang ketekunan, kreativitas, dan pembebasan diri melalui karya.
Pemerintah daerah, lanjut Bupati, siap memberi dukungan penuh agar produk warga binaan dapat masuk ke panggung yang lebih luas mulai dari pameran daerah, katalog UMKM, hingga peluang kolaborasi lintas sektor. “Kita ingin karya ini tidak berhenti di sini. Potensinya besar dan harus kita dorong bersama,” tegasnya.

Sementara itu, Kalapas Lombok Barat melalui Ka KPLP, Nyoman Agus Sukarma A., menjelaskan bahwa karya-karya tersebut merupakan buah dari pembinaan kemandirian yang dilakukan secara konsisten. Warga binaan menerima pelatihan langsung dari instruktur profesional, sehingga kualitas produk terus meningkat dari waktu ke waktu.
“Tujuan kami sederhana namun penting, memberikan keterampilan nyata sebagai bekal hidup ketika mereka kembali ke masyarakat,” ungkap Agus.
Tidak hanya cukli dan batik, Lapas Lobar juga memamerkan produk pembinaan lainnya seperti hasil konveksi, kerajinan tangan, hingga olahan pangan. Seluruhnya menuai respons hangat dari para pengunjung yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Momentum ini menjadi penegasan bahwa kreativitas tidak pernah terkungkung oleh batasan ruang. Dengan dukungan pemerintah daerah, karya-karya warga binaan Lapas Lombok Barat diharapkan semakin dikenal luas, membuka peluang ekonomi baru, sekaligus menjadi jembatan bagi kemandirian mereka setelah bebas kelak.











