“Ini mungkin salah satu cara yang tepat untuk mendapat tindakan nyata dari Pemda. Ya, segala upaya hingga musyawarah sudah kami lakukan tetapi pemindahan belum juga dilakukan,” bebernya.
Hingga berita ini diturunkan, kuburan yang dulunya selalu dibersihkan warga setiap tahunnya itu kini sudah tertimbun lumpur dan digenangi air. Warga sangat menghormati sesepuh keluarga dan makam secara umum, apalagi di kuburan itu bersemayam buyut, kakek nenek, ibu bapak dan bahkan adik kakak mereka.
“Kami sudah bertemu dengan pak Kades, dan menyampaikan sudah berkoordinasi dengan Pemda namun tidak ada respon. Sehingga dari penjelasan tersebut kami harus turun tangan untuk memperjuangkan sekaligus menghormati kuburan ibu, bapak, kakek dan buyut kami,” cetus Agus Jayadi.
“Setidaknya ada sekitar 57 Kuburan yang harus dipindahkan, namun fakta di lapangan tersisa belasan saja, dan sisanya sudah ditimbun oleh aktivitas perusahaan,” ungkap Agus Jayadi. (*)