“Medan Sumbawa sangat menantang, banyak wilayah berada di ketinggian dan jauh dari akses jalan. Karena itu, kami lakukan peninjauan udara agar lebih efektif,” jelas Menteri Dody.
Masyarakat Jadi Motor Pembangunan
Dalam setiap kunjungan, Menteri Dody menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat. “Kami tidak ingin masyarakat hanya menjadi penonton pembangunan. Mereka harus menjadi pelaku, tenaga kerja, dan penerima manfaat utama,” ujarnya.
Salah satu proyek yang dikunjungi bahkan sepenuhnya menyerap tenaga kerja dari masyarakat lokal. Hal ini menjadi contoh nyata implementasi pembangunan inklusif, sejalan dengan arah kebijakan nasional.
Bangun NTB dari Pinggiran
Kunjungan kerja ini juga menjadi sinyal kuat bahwa pemerintahan Presiden Prabowo berkomitmen membangun Indonesia dari wilayah pinggiran. NTB, sebagai salah satu gerbang timur Indonesia, memiliki posisi strategis dalam mendorong pemerataan pembangunan.
“Pembangunan ini bukan hanya soal infrastruktur fisik, tapi juga membangun kepercayaan masyarakat bahwa negara hadir di setiap jengkal wilayah,” ujar Gubernur Iqbal.
Menteri Dody pun menegaskan kembali: “Kami ingin manfaat pembangunan ini benar-benar dirasakan rakyat NTB. Ini bukan proyek menara gading, tapi proyek untuk rakyat.”
Dengan percepatan ini, NTB diharapkan menjadi model pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan, di mana masyarakat tidak lagi berada di pinggir panggung pembangunan melainkan di tengahnya.