Lombok Barat – Hari masih pagi. Azan Subuh baru saja berlalu, zikir keluarga pun telah selesai. Namun siapa sangka, di kamar sunyi di Dusun Tongkeq, Desa Kuripan, Kecamatan Kuripan, Roni memilih mengakhiri hidupnya sendiri.
Sekitar pukul 07.00 WITA, Sahdi rekan kerja korban datang seperti biasa untuk mengajaknya bekerja. Tapi pagi itu berbeda. Ketukan pintu tak dijawab, panggilan tak bersambut. Saat pintu kamar didobrak, Roni sudah tak lagi bernapas. Ia tergantung di langit-langit kamar dengan tali nilon.
Kapolsek Kuripan, IPDA I Wayan Eka Ariyana, S.H., mengungkapkan bahwa korban ditemukan dalam posisi tergantung di atas dipan. “Tidak ada kursi di bawahnya. Di bawah itu ada tempat tidur dan barang-barang. Kami perkirakan korban menyiapkan semuanya sendiri,” ujarnya.
Personel kepolisian bersama tim identifikasi melakukan olah TKP dan sterilisasi lokasi. Sekitar pukul 09.00 WITA, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk autopsi. Tak ada perlawanan, tak ada surat perpisahan. Hanya tubuh bisu dan tali yang menjerat lehernya.
Kepala Desa Kuripan, Hasbi, mengatakan tidak ada tanda-tanda mencurigakan dari korban sebelumnya. “Komunikasi kami landai saja. Tidak ada masalah,” ujarnya.
Pagi itu, masyarakat Kuripan belajar satu hal pahit, senyum dan percakapan biasa sering kali tak cukup untuk membaca luka batin seseorang. Roni tampak baik-baik saja sampai tali itu berbicara lebih nyaring dari kata-kata.