Mataram – Tokoh muda Bumi Gora, Sulhan Muchlis, memelopori gerakan diversifikasi pangan di pondok pesantren sebagai langkah menuju kesehatan, ketahanan pangan, dan keberlanjutan yang lebih baik. Pengasuh Pondok Pesantren Al Islahuddiny, Kediri, Lombok Barat ini, menyiapkan program tersebut sebagai jalan menuju kemandirian pangan dan upaya nyata menyejahterakan umat.
“Diversifikasi pangan dari pondok pesantren ini bukan hanya tentang makanan, tapi juga tentang mendidik hati dan pikiran. Ini adalah upaya untuk menciptakan generasi yang sehat secara fisik dan spiritual,” ucap Sulhan, Sabtu (7/10/2023).
Politisi Partai Demokrat yang mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Pulau Lombok pada Pemilu Legislatif 2024 ini mengatakan, program diversifikasi pangan tersebut telah dimulai dari Pondok Pesantren Al Islahuddiny dan berlanjut ke seluruh jaringan dan cabang Pondok Pesantren Al Islahuddiny yang tersebar di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
Sulhan menjelaskan, diversifikasi pangan di pondok pesantren adalah langkah penting menuju ketahanan pangan yang tidak hanya mencukupi kebutuhan saat ini, tetapi juga generasi mendatang. Dalam praktiknya, program ini mengoptimalkan konsumsi pangan dengan memanfaatkan berbagai jenis bahan pangan.
“Mungkin banyak yang belum menyadari, pondok pesantren adalah lembaga yang memiliki potensi besar untuk mengubah paradigma konsumsi pangan menuju makanan yang lebih sehat, beragam, dan berkelanjutan. Sekarang, kami telah memulainya,” imbuh Sulhan.
Gerakan ini dimulai dengan memasukkan pendidikan gizi dalam kurikulum pondok pesantren. Hal tersebut mencakup pengetahuan tentang jenis-jenis makanan yang sehat dan bergizi, serta pentingnya membangun pola pikir para santri dan seluruh pemangku kepentingan di pondok pesantren untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan demi memenuhi kebutuhan gizi mereka.