“Masa nggak paham-paham!” Kata Syekh TGB di Mandalika.
Plus-Minus Sisi Persabahatan:
1. Rupanya yang paling diandalkan Pak DZ dari Syekh TGB adalah “kedekatannya” sebagai sesama sahabat. Yang kebetulan ceritanya, diklaim sedari keduanya masih satu gedung di Senayan. Kedekatan semacam “politis”.
Berarti TGB akan mengkhianati teman yang dibangun atas dasar politis? Tidak begitu juga sih, tapi saya yakin tidak akan digadai persaudaraannya atas persahabatan yang dibangun atas pondasi itu.
2. Kalau pun kita mengiyakan persahabatan Pak DZ dengan Syekh TGB yang dekat, tapi dari sisi manfaat, siapa yang diuntungkan selama ini? Bukankah Dr. Zul yang diamanahi sebagai Gubernur NTB satu periode, sejauh mana ia mengeksekusi kebijakan-kebijakan warisan TGB yang punya geliat hebat.
Di mana cerita Pariwisata Halal dan keberlanjutan pembangunan Islamic Center?
Di mana suara nyaring Program Bumi Sejuta Sapi (BSS) dan program lainnya?