Mataram – Gegap gempita Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat tak hanya dirayakan lewat parade budaya dan lomba unik dari berbagai daerah, tapi juga dari panasnya persaingan klasemen medali yang kini memunculkan peta kekuatan baru dalam olahraga rekreasi Indonesia. Jawa Barat mengukuhkan dominasi, Bali mengejutkan, dan NTB mencetak sejarah yang membangkitkan haru.
Di tengah semarak ribuan peserta yang tersebar di berbagai titik venue, Jawa Barat menunjukkan tajinya sebagai penguasa medan. Dengan perolehan sementara 7 medali emas, 4 perak, dan 4 perunggu, kontingen tanah Pasundan tampil sebagai kekuatan besar dengan pembinaan atlet yang konsisten dan terstruktur. Bukan hanya jumlah medali yang mengesankan, tapi juga ragam cabang yang mereka kuasai.
Namun, kejutan datang dari arah timur. Bali, yang selama ini dikenal lewat kekuatan pariwisatanya, kini mencuri perhatian lewat prestasi olahraganya. Mengoleksi 5 emas, 5 perak, dan 4 perunggu, Bali nyaris menyamai capaian Jawa Barat. Konsistensi medali mereka di berbagai cabang inorga menandakan bahwa persaingan belum usai dan puncak bisa saja berubah kapan pun.
DKI Jakarta, seperti biasanya, tetap diperhitungkan. Meski berada di posisi ketiga dengan 11 medali (5 emas, 3 perak, 3 perunggu), kekuatan ibu kota belum sepenuhnya terlihat. Beberapa inorga andalan masih menyisakan pertandingan, dan peluang Jakarta naik ke posisi dua atau bahkan satu masih sangat terbuka.
Sementara itu, kontingen tuan rumah NTB mendapat sambutan emosional dari publiknya sendiri. Di tengah tekanan sebagai penyelenggara, NTB justru menyuguhkan cerita heroik: satu medali emas pertama dalam sejarah keikutsertaan mereka di ajang FORNAS. Emas ini datang dari cabang Airsoftgun, melalui nomor Golden HIT, berkat perjuangan tim Wira Bhakti Airsoft Club (WBAC) yang dibina langsung oleh personel militer. Tak hanya prestasi, tapi juga simbol kebangkitan semangat olahraga lokal.
“Ini kemenangan yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga membakar semangat para pegiat olahraga rekreasi lainnya di NTB,” ujar salah satu anggota WBAC sesaat setelah pertandingan.
Beberapa provinsi lain juga menunjukkan geliat yang tak bisa diabaikan. Sumatera Selatan efisien meraih podium tanpa medali perunggu, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan membawa harum nama pulau Kalimantan, bahkan Papua Barat Daya hingga Aceh ikut meramaikan arena kompetisi.
FORNAS VIII 2025 bukan hanya ajang unjuk kebolehan. Ini adalah panggung besar rekreasi rakyat yang berhasil menjelma jadi panggung prestasi. Di dalamnya, tersimpan semangat, harapan, dan bukti bahwa olahraga adalah jembatan pemersatu Indonesia dari Sabang hingga Merauke.
