Achmad Ernadi tetap bersikukuh kliennya IMSA dalam kasus dugaan pelanggaran UU ITE Hotel Bidari tidak bersalah, karena apa yang disampaikan oleh IMSA (dalam Medsos Facebook) merupakan hal yang legal karena sebelumnya sudah disampaikan oleh pengadilan negeri.
“Dalam kasus ini pak IMSA tidak bersalah. Jadi apa yang sudah disampaikan oleh pengadilan, kemudian disampaikan lagi oleh pak IMSA itu boleh saja,” ucapnya.
Dari Postingan di Facebook
Kasus dugaan pelanggaran UU ITE ini berawal dari postingan IMSA di Facebook menulis promosi dengan kalimat “Barang siapa yang berminat membeli Hotel Bidari hubungi saya atau segera mendaftar di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) di Kantor Jalan Pendidikan Mataram,” dengan menambahkan foto dokumen penilaian aset Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP).
Kemudian, pada tanggal yang sama, IMSA kembali membuat postingan yang kalimatnya “Kondisi Hotel Bidari yang akan segera dilelang, kalau ada yang berminat hubungi saya,” yang dilampiri foto-foto Hotel Bidari.
Sementara diketahui, Hotel Bidari tersebut merupakan objek yang masih dalam sengketa gono-gini antar klien IMSA yang saat itu menjadi penasehat hukum I Nengah Suciarni dengan mantan suami I Gede Gunanta.
Merasa dirugikan I Gede Gunanta (GG) melayangkan laporan pelanggaran UU ITE ke Polda NTB dengan delik laporan pencemaran nama baik serta dirugikan secara moral dan material oleh I Nengah Suciarni (Mantan Istri) yang ditudingnya hendak melakukan penjualan harta bersama tersebut secara sepihak yang selanjutnya berujung di meja hijau PN Mataram.(*)