“PLTMH sangat bergantung pada debit air, sehingga kami mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga sumber air tetap terjaga. Menjaga hutan, lingkungan dan alam dengan baik, berarti menjaga aliran air tetap ada dan memastikan PLTMH tetap bisa beroperasi dengan baik. Inilah wujud keberpihakan kita semua terhadap hadirnya energi bersih yang berkelanjutan di provinsi NTB” ungkap Djarwo.
Berkat kerja sama tim dari PLN Pusharlis, UPK Lombok dan ULPLTMH/S Tanjung, pemeliharaan Mayor Inspection berjalan dengan lancar. Setelah dilakukan pemeliharaan, dilanjutkan dengan tahap comisioning test. Dengan tingkat debit volume air yang sama, terdapat peningkatan daya pasok dari yang sebelumnya 80 kW menjadi 130 kW setelah dilakukan pemeliharaan. Daya pasok PLTMH Pengga bisa ditingkatkan lagi hingga 300 kW setelah nantinya dilakukan pembersihan di area water intake atau gerbang air, yang merupakan pusat pengaturan pengaliran jumlah besar kecilnya debit air yang diturunkan menuju turbin pada generator yang berasal dari bendungan.
“Adanya sedimentasi juga turut berdampak pada jumlah debit air yang memasok mesin di PLTMH, sehingga kami akan berkordinasi dengan pihak pengelola bendungan maupun pihak terkait agar kapasitas mesin PLTMH bisa segera dimaksimalkan dan mensuplai kebutuhan listrik masyarakat melalui bauran Energi Baru Terbarukan (EBT)”, pungkas Djarwo.