Ada hal menarik yang menarik dalam pekerjaan pemeliharaan kali ini, yaitu dilaksanakan saat tengah malam yang tentunya memiliki risiko pekerjaan yang cukup tinggi. Sehingga untuk pekerjaan kali ini harus dipastikan juga terkait kondisi jasmani para personel, APD Personel, penerangan lokasi kerja, dan bebas tegangan lokasi kerja.
General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo menyebutkan bahwa keselamatan petugas tetap menjadi prioritas pertama. “Pekerjaan malam hari di Gardu Induk memiliki risiko tinggi, sehingga kami harus memastikan bahwa prosedur dan SOP sudah diterapkan dengan sungguh-sungguh”, tutur Djarwo. “Tantangan lainnya adalah durasi pekerjaan harus dikelola dengan baik, agar sebelum beban pemakaian listrik kembali naik saat menjelang subuh, seluruh pekerjaan sudah harus selesai sehingga tidak perlu ada pemadaman listrik yang harus dialami pelanggan”, tambahnya.
Dimulai pukul 23.00 sampai dengan 01.00 Wita, pekerjaan pemeliharaan berhasil diselesaikan dan setelah dilaksanakan thermovisi ulang, hasilnya suhu peralatan GI Bonto sudah berkisar antara 20°C-24°C (normal).
Pekerjaan pemeliharaan pada malam hari disisi Gardu Induk juga pernah dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2024 di GI Labuhan, Sumbawa. Pekerjaan dimulai pukul 23.30 sampai dengan 02.59 Wita juga menggunakan metode serupa. Dalam pemeliharaan Gardu Induk tersebut, berhasil diminimalisir sekecil mungkin ada pemadaman yang dialami oleh pelanggan.
“Ini adalah wujud komitmen PLN didalam menjaga pasokan listrik tetap andal bagi para pelanggan. Mohon dukungannya agar transformasi BUMN di PLN bisa kami wujudkan”, pungkas Djarwo.