Ia juga mengapresiasi calon guru penggerak asal KLU, meski dengan keterbatasan sembari mengucapkan rasa syukur ada dua orang Juara 2 Umum dan 1 orang juara tiga lomba Lasqi tingkat provinsi mewakili Lombok Utara dari 8 lomba yang diikuti, sementara peserta yang berangkat juga 8 orang.
“Saya yakin, dengan bapak/ibu guru penggerak karena seperti yang kita perhatikan tadi tidak semua guru mampu menampilkan ekspresi dalam bentuk tari di depan audience. Saya yakin ini pun tanpa latihan, guru penggerak memang akan mewarnai pendidikan KLU,” pungkasnya.
Dalam pada itu, Kepala Balai Guru Penggerak NTB, Suka M.Pd mengapresiasi kegigihan guru penggerak sembari menyampaikan KLU patut berbangga memiliki CGP yang hebat dan bisa berkiprah di tingkat provinsi.
“CGP angkatan 4 ini adalah CGP paling lama, selama guru penggerak karena ada masa transisi sampai 13 bulan, dan ini pertama kalinya lokakarya diadakan di sekolah, beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pesan saya kepada Calon Guru Penggerak KLU, jadilah pemimpin pembelajaran, jadilah praktisi berbagi, dan jadilah fasilitator yang mendengarkan keluhan peserta. Untuk Bapak Kepala Dinas, 54 CGP ini adalah potensi yang dimiliki KLU harus terus diperhatikan dan ditingkatkan,” pesan Suka.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Bambang Siswanto, melaporkan, kegiatan lokakarya itu dilakukan dua hari dengan jadwal kegiatan pada hari pertama kelas berbagi di kelas, sedangkan hari kedua panen raya hasil lokakarya selama dua hari.
“Panitia di sini ada dua, panitia lokal dan panitia dari BGP dan anggaran yang digunakan adalah anggaran dari BGP,” tutup Bambang. (Sas)