Lanjut Pak Rektor, saat ini di UIN Mataram memiliki 461 dosen, 140 tendik, dan 16.000-an mahasiswa sebenarnya tidak ekuivalen, namun semangat kerja miskin struktur tapi kaya fungsi menjadi jorgon UIN Mataram menuju good governance. Kendati demikian diperlukan refeshmen regulasi PNS sebagai pedoman bagi civitas akademika UIN Mataram.
Rektor pun berharap, pembinaan yang dilakukan Irjen dapat didengar dan dicermati baik-baik oleh pimpinan dan seluruh ASN UIN Mataram.
“ASN UIN Mataram selaku pengawai di internal Kementerian Agama RI, harus meningkatkan kinerja, kedisiplinan dan kerjasama dalam memajukan lembaga. ASN UIN Mataram wajib menjaga moralitas, meningkatkan integritas dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya pada masyarakat. Karena itu, pembelajaran dari Itjen nantinya dapat memberikan pencerahan terlebih dalam menghindari kita dari melakukan kesalahan,” ujarnya.
Selanjutnya kegiatan yang dikemas dengan tajuk Pembinaan ASN UIN Mataram ini dilanjutkan dengan penyampaian arahan oleh Itjen Kemenag RI, dengan tema Peningkatan Peningkatan Governance, Risk and Control (GRC) Menuju World Class University. Dalam arahannya Dr. Faisal Ali Hasyim menekankan beberapa hal berkaitan dengan Renstra Perguruan Tnggi Keagamaan Islam (PTKI) 2020-2024, kondisi PTKI, potensi korupsi di PTKIN, penguatan integritas ekolsistem pendidikan tinggi, dan lingkup pengawasan inspektorat jenderal.
Dr. Faisal Ali Hasyim memulai penyampainnya dengan memperkenalkan diri yang sudah sebelas bulan bertugas sebagai Irjen Kemenag RI semenjak di lantik, sebelumnya berkarir di BPKP selama sekitar 25 tahun. Di Indonesia ada 73 PTKN dan UIN Mataram menjadi kunjungan yang ke-10.