Sekretaris APKLI Lombok Tengah, Kusuma Wardana mengatakan, anggota dewan saat ini seakan tak punya empati dan perasaan.
“Mereka nggak punya hati. Sudah tahu masyarakat lagi susah karena minyak goreng langka, mereka mereka berpesta pora untuk dapat jabatan baru. Kok DPR kita sibuk urus AKD ketimbang urus rakyatnya,” tegas Dode, sapaan akrabnya.
Soroti Korupsi
Dalam unjuk rasa tersebut, para PKL juga menyoroti kasus-kasus korupsi di wilayah NTB.
Mereka mendesak APH untuk menangkap dan mengadili para koruptor. Proses hukum agar ditegakkan untuk dugaan korupsi.
“Kita juga minta APH usut semua kasus korupsi di NTB. Karena koruptor Ini sumber masalah sosial dan ekonomi rakyat. Tangkap dan adili koruptor !!,” tegas Ketua APKLI NTB, Abdul Majid.
Unjuk rasa ratusan PKL diwarnai orasi bergiliran. Sayangnya, tak satupun anggota DPRD NTB menemui massa aksi.
Koordinator Aksi, Ruslan menegaskan, para PKL akan kembali berunjuk rasa dengan massa yang lebih banyak lagi.
“Kami akan datangkan PKL lebih banyak lagi. Ingat kalian hari ini tidak ada masuk kantor, tapi kami akan datangi kalian lagi,” tegas Ruslan. (*)