Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusra 2, Harnandi Adhityo, program pelatihan konversi ini dimaksudkan untuk menyiapkan fondasi awal yaitu tercipta tenaga ahli konversi sehingga ke depannya dapat mengusulkan pembentukan bengkel resmi konversi di Manggarai.
“Ini salah satu program transisi energi nasional. Untuk di Flores, ini program pertama yang kita laksanakan, terpusat di Manggarai,” ucap Harnandi Adhityo.
Pelatihan konversi ini menghasilkan dua produk molis, yakni metic dan manual. Lewat pemaparan teori dan praktik, sebanyak 16 guru dan 10 siswa peserta pelatihan telah memahami proses perakitan hingga regulasi kendaraan listrik.
General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Abdul Nahwan, mengatakan pelatihan konversi di SMK Santo Aloisius Ruteng adalah langkah awal dalam membangun kesadaran masyarakat di NTT akan pentingnya transportasi ramah lingkungan.
“Tujuan program pelatihan konversi di Manggarai ini adalah bagaimana kita bisa mengenalkan molis ke masyarakat dan menyiapkan tenaga ahli,” kata Abdul Nahwan.