Mataram – Seringkali menjadi dampak yang merugikan akibat dari praktik beternak yang dilakukan dengan cara melepaskan ternak secara bebas. Kondisi ini membawa risiko tinggi terhadap keselamatan pengguna jalan raya. Selain itu, kebebasan ternak juga meningkatkan risiko pencurian, mengancam keberlanjutan usaha peternakan, dan menciptakan ketidaknyamanan serta ketegangan antara pemilik lahan dan pemilik ternak.
Menyikapi hal tersebut, Korem 162/WB mengajak masyarakat Kabupaten Dompu untuk berternak di kandang atau lahan khusus peternakan (ranch). Beternak dengan cara di kandang dan ranch ini mampu mempercepat pertumbuhan dan pertambahan ternak, serta dapat menghindari masalah sosial lainnya.
Guna mendukung beternak di kandang dan ranch, Korem 162/WB membuat terobosan dengan melakukan budidaya untuk pengembangan Hijauan Makanan Ternak (HMT) Indigofera Zollingeriana. Hal ini ditandai dengan penanaman perdana di Jalan Lintas Calabai Desa Tolo Kalo, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, oleh Danrem 162/WB, Brigjen TNI Agus Bhakti, S.I.P., M.I.P., M.Han., didampingi Bupati Dompu H. Abdul Kader Jaelani pada Sabtu (16-12-2023).
Tanaman Indigofera sangat potensial dikembangkan sebagai pakan ternak di masa depan,seperti Sapi, Kambing, Kelinci dan Unggas. Dengan kandungan protein yang tinggi (26- 31%) disertai kandungan serat yang relatif rendah dan tingkat kecernaan yang tinggi (70%) tanaman ini sangat baik sebagai sumber hijauan pakan ternak.
Karena tahan terhadap kekeringan, maka indigofera dapat dikembangkan di wilayah dengan iklim kering untuk mengatasi terbatasnya ketersediaan hijauan/pakan ternak (Sapi, Kambing) terutama di musim kemarau,