Kepala Sekolah SMK Santo Aloisius Ruteng, Bruder Dionisius CSA, turut mengungkapkan rasa bangganya SMK yang ia pimpin dipilih sebagai pusat pelatihan konversi.
“Kami yakin guru dan siswa SMK akan belajar serius dan kegiatan pelatihan ini akan berjalan lancar,” kata Bruder Dionisius CSA.
Untuk diketahui, pelatihan konversi di SMK Santo Aloisius Ruteng saat ini memasuki hari ke-2 dengan materi praktikum mekanikal langsung dilaboratorium siswa Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Dalam menjalankan program ini, PT PLN (Persero) UIP Nusra berkolaborasi dengan Braja Elektrik Motor, SMKN 3 Mataram, SMK Santo Aloisius Ruteng, dan Pemerintah Kabupaten Manggarai.
Kegiatan ini merupakan pelatihan angkatan ke-2 yang digelar PT PLN (Persero) UIP Nusra setelah sebelumnya diadakan di SMKN 3 Mataram.
Keberhasilan program pelatihan konversi di SMKN 3 Mataram, yang kini telah mampu melahirkan sejumlah produk kendaraan listrik dan tenaga kerja mumpuni di bidang konversi, menjadi pendorong lahirnya pelatihan konversi di SMK Santo Aloisius Ruteng.
Di samping itu, General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Abdul Nahwan, juga mengungkapkan melimpahnya potensi energi baru terbarukan (EBT) di NTT perlu dibarengi dengan ketersedian SDM yang mumpuni.
“Mari bersama-sama kita jadikan Kabupaten Manggarai ke depannya sebagai poros penggunaan motor listrik. Semoga setiap proses pelatihan konversi ini dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya bagi para peserta,” kata GM Abdul Nahwan.
GM Abdul Nahwan mengatakan konversi energi harus dimulai dari sekarang dengan output berupa pengadaan EBT di NTT yang telah, sedang, dan akan terus dilakukan.
“Ini sejalan dengan program strategis nasional (PSN) akan pembangunan dan pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia dan Flores nantinya termasuk dalam pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 yang sedang berlangsung di Poco Leok,” kata GM Abdul Nahwan