”Banyak kejadian yang mengesankan selama mengikuti kompetisi di Barcelona, dimana pada hari pertama tiba di Barcelona, sebelum masuk hotel, kami tinggal di BRnB dan saya bersama Serena harus masak buat seluruh tim, yang jumlahnya 25 orang” katanya bersemangat.
Sementara itu, Serena C. Francis, Asisten Manajer Tim ISA Lombok FC, menjelaskan, bahwa secara fisik memang tim lawan jauh lebih tinggi dan lebih besar, sehingga terkadang mereka memanfaatkannya untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran kasar kepada tim ISA Lombok FC.
”Tetapi pandangan saya, para pemain tetap bermain dengan fair dan penuh respect. Karena kita membawa nama Indonesia juga, jadi kita patut memberi contoh yang baik ke tim-tim lainnya,” tandas dara asal Belu, Nusa Tenggara Timur ini.
Serena pun menjelaskan kiat-kiat sederhana yang dilakukan tim untuk menjalin kekompakan selama pemusatan latihan di ISA Soccer Academy. Kekompakan ini menjadi hal yang sangat penting, mengingat waktu persiapan yang singkat sebelum bertolak ke Barcelona, sementara pemain berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
”Kiat sederhananya, salah satunya adalah, saat senggang habis latihan pertandingan, saya ajak kedua-puluh pemain duduk di depan TV dan menyanyikan bersama sama lagu dari Youtube,” katanya.
“Ini bisa membuat pemain bisa guyub satu sama lain. Hasilnya, mereka kompak bermain, dan tidak saling menyalahkan satu sama lain. Sekarang kita lolos ke babak semifinal dan selangkah lagi kita bisa pulang membawa piala,” tandasnya.
Sementara Head Coach ISA Lombok FC, Zuchli Imran Putra berharap, para tim lawan bisa mengimplikasikan fair play kepada pemain-pemainnya di kompetisi. Sehingga pertandingan semifinal bisa berjalan dengan lancar.