Warga dan pihak desa mendesak pemerintah segera menangani akses jalan putus tersebut.
Sementara itu Kades Bukit Tinggi Ahmad Muttakin, mendesak agar pemerintah dan BWS segera menangani longsor.
“Karena 18 KK yang terdampak dan masyarakat tiga desa yang tidak bisa lewat beraktivitas ke ladang karena jalan desa terputus dugaan akibat galian pengambilan material proyek,” jelasnya.
Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan pihak pengelola proyek Bendungan tersebut, dan berharap ada perhatian serta penanganan segera dari pihak terkait.
Hal senada disampaikan Kadus Paok Lomboq Ulul Azmi, bahwa dampak longsor proyek Bendungan Meninting, akses jalan yang menghubungkan tiga desa di antaranya Bukit Tinggi dan Mekar Sari dan Gegerung terputus.
“Akibat longsor ini, terputusnya akses jalan warga tiga desa. Akses jalan warga untuk mencari kehidupan (nafkah) ke lokasi hutan,” jelas Kadus Paok Lombok ini.
Pihaknya sangat berharap agar pemerintah baik itu BWS, terlebih Pemprov NTB dan Pemkab, Dinas PU untuk segera segera merespons dengan cepat.
Menangani akses jalan yang putus akibat longsor ini yang terjadi sejak lama. Terlebih saat ini musim hujan sedang melanda daerah sekitar sehingga sangat membahayakan rumah warga.