Aksi damai mendukung pengembangan Geothermal di wilayah Poco Leok, ungkap Pius Paput, merupakan bentuk dukungan serta keseriusan warga Poco Leok, baik pemilik lahan maupun bukan pemilik lahan.
“Saya punya lahan tidak masuk dalam wilayah pembangunan Geothermal, tetapi saya dukung. Saya sudah tua hadir aksi hari ini dukung niat baik pemerintah,” tegas Tu’u Gendang Rebak itu.
Menurut dia, warga yang ikut menolak pengembangan Geothermal di Poco Leok, merupakan warga yang lahan miliknya bukan masuk dalam lokasi pengembangan.
“Yang tolak itu warga yang lokasinya tidak masuk dalam pengembangan Geothermal. Saya punya lahan juga tidak masuk tetapi saya dukung. Tanah saya juga rela kasih buat akses jalan dan saya sudah tandatangan,” beber Pius Paput.
Dalam proses pelebaran jalan dari pihak PLN, sambung dia, pihaknya telah menyetujui, “ini bentuk dukungan saya terhadap pemerintah. Serahkan ke PLN biar jalan bagus karena mau buat aspal”.
Sebagaimana diketahui, pulau Flores ditetapkan sebagai pulau panas bumi sejak tahun 2017 silam. Hal tersebut dikarenakan pulau Flores memiliki potensi geothermal yang cukup besar, mencapai kurang lebih 1.000 MW, dan cadangan mencapai 402,5 MW.
Geothermal. di Flores juga nantinya dapat dimanfaatkan untuk pembentukan geopark. Geopark ini tentu dapat menjadikan pulau Flores sebagai salah satu tempat wisata yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.