banner 728x250

Warga Binaan Lapas Lombok Barat Tampil di FORNAS, Disambut Antusias Penonton

Penampilan energik Jeruji Band dari Lapas Lombok Barat di tengah Festival FORNAS VIII 2025, Mataram Mall, Kamis (31/7). (Foto: Istimewa)
banner 120x600
banner 468x60

Mataram – Hari Kamis (31/7), Mataram Mall menjadi saksi peristiwa yang melampaui batas olahraga rekreasi. Di sela riuhnya Lomba Barongsai dalam ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII 2025, dentuman musik membelah udara. Bukan dari panggung artis ibukota, melainkan dari Jeruji Band, grup musik warga binaan Lapas Kelas IIB Lombok Barat.

Tampil penuh semangat di tengah hiruk-pikuk lomba, Jeruji Band membawakan sejumlah lagu dengan gaya atraktif dan penuh energi. Musik mereka tidak hanya menghibur, tapi juga menyuarakan semangat perubahan dan harapan. Penonton yang semula hanya menunggu giliran tim jagoan mereka bertanding, mendadak terpaku dan ikut larut dalam irama.

banner 325x300

Bagi M. Fadli, Kepala Lapas Lombok Barat, ini bukan sekadar pertunjukan musik. Ini adalah bentuk nyata keberhasilan pembinaan yang mereka jalankan selama ini.

“Musik menjadi medium pemulihan mental dan moral. Jeruji Band bukan hanya menghibur, mereka menyampaikan pesan penting: bahwa mereka bisa berubah dan memberi manfaat bagi masyarakat,” kata Fadli.

Fadli menyebut kesempatan tampil di ajang nasional seperti FORNAS adalah bagian dari strategi pemasyarakatan modern yang tak lagi hanya menekankan aspek hukuman, tapi juga pembinaan dan reintegrasi sosial.

Penampilan Jeruji Band juga memancing perhatian Prof. Nurdin Purnomo, Ketua Umum Persatuan Liong dan Barongsai Seluruh Indonesia (PLBSI), yang secara terbuka mengapresiasi langkah ini.

“Kehadiran Jeruji Band adalah simbol keterbukaan dan inklusi. Ini sangat membangun atmosfer FORNAS yang memang dirancang sebagai panggung kebersamaan lintas batas,” ujarnya.

Tak ketinggalan, Anak Agung Gde Krisna, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan NTB, menyatakan kebanggaannya terhadap kreativitas yang tumbuh dari balik jeruji.

“Ini bukan hanya tentang musik, tapi tentang harapan. Tentang cara kita semua melihat kembali peran warga binaan dalam kehidupan sosial setelah mereka selesai menjalani masa hukumannya,” tegasnya.

Jeruji Band hadir bukan sebagai pengecualian, tetapi sebagai inspirasi. Bahwa proses rehabilitasi sosial bisa tampil dalam bentuk yang menggugah, dan bahwa kesempatan kedua bukan hanya slogan. Di panggung FORNAS, mereka membuktikannya di hadapan masyarakat yang bersorak, bukan mencemooh.

banner 325x300