Mataram – Memasuki perayaan Paskah 2025, PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) memperlihatkan komitmen dan tanggung jawabnya dalam memastikan keberlangsungan ibadah umat Kristiani di wilayah ini. Melalui inspeksi langsung ke dua gereja besar di Kota Mataram, yaitu St. Maria Immaculata Catholic Church dan Gereja Jemaat Immanuel, PLN berusaha memberikan rasa aman bagi seluruh jemaat yang akan merayakan peristiwa suci ini.
General Manager PLN NTB, Sudjarwo, memimpin inspeksi yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menilai kesiapan pasokan listrik dalam mendukung berbagai kegiatan ibadah, mulai dari Kamis Putih hingga Minggu Paskah yang puncaknya akan dirayakan pada 20 April 2025. Di tengah kesibukan persiapan perayaan, PLN memberikan perhatian khusus pada instalasi listrik yang akan digunakan selama ibadah, memastikan bahwa tidak ada gangguan yang dapat menghambat jalannya acara keagamaan yang penting ini.
Selama inspeksi, tim teknis PLN memeriksa secara rinci semua komponen sistem kelistrikan, dari transformator, panel distribusi, hingga cadangan daya. PLN juga menyiagakan dua unit Uninterruptible Power Supply (UPS) dengan kapasitas 300 kVa dan 100 kVa untuk mendukung kontinuitas pasokan listrik tanpa gangguan. Tindakan ini mendapatkan apresiasi tinggi dari para pengelola gereja. Pendeta Miss Pelletimu-Sono Bogar dari Gereja Jemaat Immanuel mengungkapkan, “Dukungan PLN memberikan ketenangan bagi kami. Dengan memastikan pasokan listrik stabil, kami bisa fokus pada ibadah tanpa khawatir ada gangguan teknis.”
Sudjarwo menegaskan bahwa PLN berkomitmen untuk selalu menjadi mitra masyarakat, terutama dalam momen-momen penting seperti ini. “Kami hadir bukan hanya sebagai penyedia energi, tetapi juga sebagai bagian dari komunitas yang peduli dengan kenyamanan dan keamanan umat dalam menjalankan ibadah. Kami ingin memastikan setiap perayaan Paskah dapat berjalan lancar dan penuh kebahagiaan,” jelasnya.
Selain itu, PLN juga menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara PLN dan pengelola rumah ibadah. Keberhasilan menjaga keandalan pasokan listrik, menurut Sudjarwo, tidak terlepas dari koordinasi yang baik dan pemahaman terhadap kebutuhan teknis setiap tempat ibadah.
Lebih dari sekadar inspeksi teknis, kunjungan ini juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antara PLN dan pengelola gereja. Masukan-masukan yang diterima oleh PLN, baik terkait dengan keselamatan instalasi maupun rencana edukasi mengenai kelistrikan kepada jemaat, menunjukkan bahwa layanan PLN bukan hanya terfokus pada pemenuhan kebutuhan energi, tetapi juga membangun kepercayaan dan hubungan yang saling menguntungkan dengan masyarakat.
Sebagai penutup, Sudjarwo menyampaikan harapan dan doa untuk umat Kristiani yang akan merayakan Paskah. “Semoga Paskah 2025 menjadi momen penuh kedamaian dan sukacita, dan umat Kristiani dapat merayakannya dengan tenang, tanpa gangguan dari sisi kelistrikan. PLN akan terus berkomitmen untuk menjaga keandalan listrik dan menjadi mitra dalam setiap perayaan penting bagi masyarakat NTB,” tuturnya.